Kamis, 17 April 2008

(5) AL-QUR'AN MEMBAWA PEROBAHAN

 AL-QUR'AN MENURUT SUNNAH RASUL


Dalam catatan sejarah, pada bulan Ramadhan, datanglah Malaikat Jibril kepada Muhammad di Gua Hira kemudian memerintahkan Muhammad dengan kata-kata : I Q R A'
yang berarti "Bacalah". Muhammad pada waktu itu mejawab "Ma anaa biqaari" yang artinya " Saya tidak bisa membaca"
Malaikat Jibril kemudian memeluk Muhammad, yang dalam catatan sejarah dikatakan sampai berkeringat, kemudian dilepas, dan diulangi perintah membaca sampai 3 kali tetapi Muhammad tetap menjawab : Bahwa beliau tidak bisa membaca, maka 3 kali pula Jibril memeluk Muhammad sampai berkeringat.

Apa yang salah disini, rupanya jawaban "saya tidak bisa membaca" itu adalah bersifat Subjektif. Setelah Muhammad mengikuti bacaan surat 'Alaq 5 ayat, maka Jibril sebelum berpisah mengatakan "Anda adalah Rasulullah", maka mulai saat itu Muhammad adalah Rasul Allah yang memberi contoh bagaimana berbicara dan berbuat sebagai seorang Muslim.
Apa perubahan yang terjadi pada diri Muhammad ? Beliau tidak lagi berbicara kecuali mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah, dan kalau tidak/belum ada perintah maka beliau diam.

Sebagai seorang Muslim, maka cara yang paling baik adalah jika membaca Al-Qur'an hendaknya Menurut Sunnah/Contoh Rasul, dan tidak semaunya kita sendiri. Yang namanya mengikuti tentunya bisa saja salah, tetapi kita sudah mempunyai prinsip, bahwa : Setiap persoalan itu harus dijawab dengan Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul-Nya, dan bukan bersifat Subjektif.
Kita hanya mempunyai ciri khas diri sendiri dalam hal-hal tehnis, tetapi kita berusaha mengikuti prinsip-prinsip hdup dari Nabi Muhammad S.A.W. baik dalam berbicara, berda'wah maupun berbuat.
Oleh karena itu maka, mau makan lihatlah Rasul bagaimana prinsip makan yang diajarkan, mau marah, lihat Rasul kalau marah beliau diam, mau bisnis, ingat jangan menipu karena akan dimintakan pertanggunan jawabnya kelak, walaupun hanya satu biji kurma.
Semoga kita dan keluarga, selalu mengikuti Ajaran Allah yaitu Al-Qur'an menurut Sunnah RasulNya, yang akan membimbing kita keluar dari kesesatan menuju kebanaran. Amiin.

Semoga bermanfaat, lebih kurang mohon maaf,
Wassalam,
Hamdjah.

Tidak ada komentar: