Senin, 14 April 2008

(4) AL-QURAN DITURUNKAN UNTUK SELURUH MANUSIA

AL-QUR'AN PETUNJUK HIDUP MANUSIA

Ada perbedaan prinsip antara Al-Qur'an dengan Kitab Al-Qur'an. Yang dimaksud dengan Kitab Al-Qur'an adalah susunan sebuah Kitab/Buku yang berisi 114 surat dan sekarang kita mengenalnya sebagai Al-Qur'an.
Pada hal yang dimaksud dengan Al-Qur'an adalah setiap ayat yang diucapkan tanpa menyebut asal suratpun disebut Al-Quran. Misalnya kita menyebut "Al-hamdulilaahi Rabbil 'aalamiin" maka kita sudah membaca Al-Qur-an dan bukan membaca Kitab Al-Qur'an.
Oleh karena Rasulullah dalam wasiat terakhirnya kepada ummat adalah agar kita berpegang teguh kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, maka tema ini kami angkat untuk memperluas wawasan kita.

Jika kita pergi ke Toko Buku yang menjual Kitab Al-Qur'an, maka disana ada peringatan agar "Laa yamassuhuu illal-Muthahharuun" yang diterjemahkan menjadi "Jangan menyentuh Kitab Al-Quran, kecuali anda dalam keadaan suci"
Peringatan ini memang baik, tetapi rasanya sebagai orang yang ingin tahu : Apa benar maksudnya itu begitu?

Disini perlu kita ungkapkan, bahwa ketika ayat tersebut turun, situasinya adalah  Al-Qur'an belum lengkap turunnya dan belum dicetak seperti sekarang ini.
Dalam catatan sejarah Al-Qur'an masih ditulis diatas kulit unta, diatas pelepah korma dan sebagainya. Selain itu sebenarnya arti dari ayat itu lebih dalam lagi jika kita kaji lebih jauh menjadi berarti :
"Al-Qur-an ini tidak akan menyentuh hati manusia kecuali bagi orang-orang bersih (motivasinya)"
Kita memang sebaiknya berwudhu lebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an akan tetapi perlu disadari bahwa motivasi membaca Al-Qur'an itu yang perlu diluruskan.

Ada beberapa motivasi orang membaca Al-Qur'an :

1. Memahami isi Al-Qur'an dan mematuhi peritah Allah dan menjauhkan larangan Allah dalam Al-Qur'an.(Golongan Mu'min)
2. Memahami isi Al-Qur'an kemudian mengambil sikap menantang isi Al-Qur'an. (Golongan Kufur)
3.Mamahami isi Al-Qur'an kemudian memutar balikkan isi Al-Qur'an sesuai seleranya (golongan munafiq)
4. Membaca Al-Qur'an tanpa memahami isi Al-Qur'an (Golongan Pencari fahala)
5. Masa bodo dengan Al-Qur'an (Islam abangan kata orang)
6. Mmemahami isi Al-Qur'an kemudian Pikir-pikir dahulu akan akibatnya?
dan lain sebagainya termasuk baca Al-Qur'an untuk motiv-motiv ekonomi.

Dimanakah kita berada? semoga kita berada dalam golongan Mu'min dan bukan golongan Kufur atau golongan munafiq.
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian,

Wassalam
Hamdjah





Tidak ada komentar: