AL-QUR'AN PETUNJUK HIDUP MANUSIA
Ada perbedaan prinsip antara Al-Qur'an dengan Kitab Al-Qur'an. Yang dimaksud dengan Kitab Al-Qur'an adalah susunan sebuah Kitab/Buku yang berisi 114 surat dan sekarang kita mengenalnya sebagai Al-Qur'an.
Pada hal yang dimaksud dengan Al-Qur'an adalah setiap ayat yang diucapkan tanpa menyebut asal suratpun disebut Al-Quran. Misalnya kita menyebut "Al-hamdulilaahi Rabbil 'aalamiin" maka kita sudah membaca Al-Qur-an dan bukan membaca Kitab Al-Qur'an.
Oleh karena Rasulullah dalam wasiat terakhirnya kepada ummat adalah agar kita berpegang teguh kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, maka tema ini kami angkat untuk memperluas wawasan kita.
Jika kita pergi ke Toko Buku yang menjual Kitab Al-Qur'an, maka disana ada peringatan agar "Laa yamassuhuu illal-Muthahharuun" yang diterjemahkan menjadi "Jangan menyentuh Kitab Al-Quran, kecuali anda dalam keadaan suci"
Peringatan ini memang baik, tetapi rasanya sebagai orang yang ingin tahu : Apa benar maksudnya itu begitu?
Disini perlu kita ungkapkan, bahwa ketika ayat tersebut turun, situasinya adalah Al-Qur'an belum lengkap turunnya dan belum dicetak seperti sekarang ini.
Dalam catatan sejarah Al-Qur'an masih ditulis diatas kulit unta, diatas pelepah korma dan sebagainya. Selain itu sebenarnya arti dari ayat itu lebih dalam lagi jika kita kaji lebih jauh menjadi berarti :
"Al-Qur-an ini tidak akan menyentuh hati manusia kecuali bagi orang-orang bersih (motivasinya)"
Kita memang sebaiknya berwudhu lebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an akan tetapi perlu disadari bahwa motivasi membaca Al-Qur'an itu yang perlu diluruskan.
Ada beberapa motivasi orang membaca Al-Qur'an :
1. Memahami isi Al-Qur'an dan mematuhi peritah Allah dan menjauhkan larangan Allah dalam Al-Qur'an.(Golongan Mu'min)
2. Memahami isi Al-Qur'an kemudian mengambil sikap menantang isi Al-Qur'an. (Golongan Kufur)
3.Mamahami isi Al-Qur'an kemudian memutar balikkan isi Al-Qur'an sesuai seleranya (golongan munafiq)
4. Membaca Al-Qur'an tanpa memahami isi Al-Qur'an (Golongan Pencari fahala)
5. Masa bodo dengan Al-Qur'an (Islam abangan kata orang)
6. Mmemahami isi Al-Qur'an kemudian Pikir-pikir dahulu akan akibatnya?
dan lain sebagainya termasuk baca Al-Qur'an untuk motiv-motiv ekonomi.
Dimanakah kita berada? semoga kita berada dalam golongan Mu'min dan bukan golongan Kufur atau golongan munafiq.
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian,
Wassalam
Hamdjah
Pada hal yang dimaksud dengan Al-Qur'an adalah setiap ayat yang diucapkan tanpa menyebut asal suratpun disebut Al-Quran. Misalnya kita menyebut "Al-hamdulilaahi Rabbil 'aalamiin" maka kita sudah membaca Al-Qur-an dan bukan membaca Kitab Al-Qur'an.
Oleh karena Rasulullah dalam wasiat terakhirnya kepada ummat adalah agar kita berpegang teguh kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, maka tema ini kami angkat untuk memperluas wawasan kita.
Jika kita pergi ke Toko Buku yang menjual Kitab Al-Qur'an, maka disana ada peringatan agar "Laa yamassuhuu illal-Muthahharuun" yang diterjemahkan menjadi "Jangan menyentuh Kitab Al-Quran, kecuali anda dalam keadaan suci"
Peringatan ini memang baik, tetapi rasanya sebagai orang yang ingin tahu : Apa benar maksudnya itu begitu?
Disini perlu kita ungkapkan, bahwa ketika ayat tersebut turun, situasinya adalah Al-Qur'an belum lengkap turunnya dan belum dicetak seperti sekarang ini.
Dalam catatan sejarah Al-Qur'an masih ditulis diatas kulit unta, diatas pelepah korma dan sebagainya. Selain itu sebenarnya arti dari ayat itu lebih dalam lagi jika kita kaji lebih jauh menjadi berarti :
"Al-Qur-an ini tidak akan menyentuh hati manusia kecuali bagi orang-orang bersih (motivasinya)"
Kita memang sebaiknya berwudhu lebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an akan tetapi perlu disadari bahwa motivasi membaca Al-Qur'an itu yang perlu diluruskan.
Ada beberapa motivasi orang membaca Al-Qur'an :
1. Memahami isi Al-Qur'an dan mematuhi peritah Allah dan menjauhkan larangan Allah dalam Al-Qur'an.(Golongan Mu'min)
2. Memahami isi Al-Qur'an kemudian mengambil sikap menantang isi Al-Qur'an. (Golongan Kufur)
3.Mamahami isi Al-Qur'an kemudian memutar balikkan isi Al-Qur'an sesuai seleranya (golongan munafiq)
4. Membaca Al-Qur'an tanpa memahami isi Al-Qur'an (Golongan Pencari fahala)
5. Masa bodo dengan Al-Qur'an (Islam abangan kata orang)
6. Mmemahami isi Al-Qur'an kemudian Pikir-pikir dahulu akan akibatnya?
dan lain sebagainya termasuk baca Al-Qur'an untuk motiv-motiv ekonomi.
Dimanakah kita berada? semoga kita berada dalam golongan Mu'min dan bukan golongan Kufur atau golongan munafiq.
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian,
Wassalam
Hamdjah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar