Selasa, 28 Oktober 2008

15) HANCURNYA SEBUAH KESOMBONGAN

Jahannam jualah ujud kehidupan Humazah Lumazah
Yaitu Feodalis-Kapitalis serakah
Kiranya dengan harta bendanya kekuatan bertambah
Sebenarnya tidak demikian tetapi malah mengakibatkan Hutamah
Dan tahukah kamu apa gerangan dengan istilah Hutamah?
Laknat Allah membakar musnah
Setiap hati menghamburkan dendam kesumat
Kehidupan mereka pasti Dillah Maskanah
Sosial Piramid ujudnya pecah belah

Hari-hari terakhir ini Bangsa Indonesia sedang terperanjat dengan Tsunami ekonomi yang melanda Amerika dan dunia pada umumnya, semuanya setiap hari setiap jam setiap menit bahkan setiap detik terus memperhatikan layar monitor yang menunjukkan angka-angka index saham maupun komuditas lainnya yang terus bergerak turun - turun dan terus turun. Akan tetapi nilai rupiah terhadap dolar AS sudah diatas ambang batas toleransi BI. Semuanya panik, tapi Pemerintah yang bijak tidak panik dan terus mengeluarkan himbauan agar rakyat tidak panik. Korban mulai berjatuhan, banyak yang masuk rumah sakit jiwa karena streess, kelapa sawit tidak bisa dipetik karena ongkos lebih mahal ketimbang untung yang dia dapat, Karet juga demikian dan barang-barang export mulai menemui kendala. Sebentar lagi arus Tsunami ekonomi dunia akan melanda Indonesia. Para pakar Ekonomi masih menghibur diri, kita kena imbas hanya sedikit saja dan dalam waktu yang relatip singkat kita akan pulih kembali.
Benarkah prediksi mereka ? Bagaimana kalau justru sebaliknya ? Apa langkah kebijakan yang akan diambil bila ternyata dampak Tsunami ekonomi dunia itu malah berkelanjutan sehingga menurut teori, jika tidak ada lagi jalan halal untuk mendapatkan kehidupan maka akan ditempuh jalan haram alias perang dunia ketiga terjadi ?
Ainaa tazhabuun ? Mau kemana Bangsaku ?
Tidak ada dalam sejarah kemanusiaan sejak Nabi Adam sampai sekarang praktek ekonomi Liberal maupun ekonomi Komunis bisa mensejahterakan manusia, yang ada adalah sebagian manusia akan menjadi penguasa diatas sebagian yang lain menjadi korban keserakahan mereka.
Apakah ada artinya semua teori ekonomi yang mereka pelajari bertahun-tahun jika hanya membangkrutkan negeri ini ? Jika anda masih punya nurani bertanyalah :

Tidakkah mereka memperhatikan dari apa mereka dicipta
Mereka dicipta dari pancaran air yang hina

Mereka bangga sistem riba peradaban megah
Apakah sangkanya bahwa diatas mereka tidak ada sistem yang gagah?
Bukankah kami yang menjadikan kamu dua mata sebagai alat memandang
Dan lidah dengan dua bibir untuk alat percakapan
Dan Kami ajarkan kepadanya satu Ajaran yang berisi dua sudut memandang

Ketika mereka diajak "Marilah hidup merunduk dengan satu ajaran"
mereka enggan dan tidak menghiraukan tetapi terus melakukan olok-olokan
Maka dengan Ajaran yang bagaimana pula selain ini Al-Qur'an kalian manusia itu mau Iman?

Jika telah datang kepastian Allah oleh perbuatan tangan kotor manusia itu, maka jangan bicara atau berharap lepas dari akibat-akibat yang akan menerpa.
Ekonomi Liberal maupun Ekonomi Komunis bukan solusi penyelesaian kemanusiaan di bumi nusantara
Jika kita mau tobat, kembalilah membangun ekonomi dengan sistem zakat, sistem yang telah menghantar sebagian manusia mencapai kebahagiaan di dunia maupun diakhirat, seperti itulah tertuang dalam kitab-kitab terdahulu, andaikan kamu itu tau akan ilmu-NYA.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan
Wassalam,
Hamdjah

Senin, 04 Agustus 2008

(14) SIAPA TUHANMU ?

Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Buchori & Muslim, bahwa ketika seseorang meninggal dunia, didalam kuburnya datang Malaikat yang akan mengajukan pertanyaan kepadanya : Man Rabbuka? (Siapa Tuhanmu?) Maka diharapkan jawaban bagi seorang Muslim adalah Allahu Rabbii (Allah adalah Tuhanku).
Pertanyaan lebih jauh terutama bagi orang-orang yang non Muslim, adalah : Siapa itu Allah? Karena dalam pelajaran tentang aqedah pada agama Islam, awwal daripada agama ialah mengenal Tuhannya (Awwalud diini ma'rifatullah)
Mari kita bicarakan sekarang saja dan bukan di dalam kubur kita masing-masing, karena pendekatan alam qubur agak sulit untuk meyakinkan kepada para Ilmuan karena sampai hari ini, belum ada orang yang sudah dikubur kemudian bangkit lagi dan menceritakan pengalamannya di kuburan.
Ada tiga pemahaman manusia tentang Allah :

Yang pertama ialah pandangan Ummat Yahudi dan Nasrani, dalam kitab Parjanjian Lama dan Perjanjian Baru disebutkan bahwa setelah Tuhan (Al-lah) menciptakan bumi dan langit dalam waktu 6 hari, maka pada hari ketuju Tuhan bersemayan didalam Syurga.
Jadi pandangan ini adalah Tuhan sekarang adanya di surga disebut juga kerajaan Tuhan.

Yang kedua adalah pandangan Islamisme, bahwa Allah itu ada diatas (sambil menunjuk dengan telunjuknya keatas).
Pandangan ini mewakili sebagian besar ummat Islam, walaupun mereka menyadari ayat Al-Alqur'an yang menyatakan : Apabila hambaku bertanya tentang AKU, maka jawab Sesungguhnya Aku lebih dekat dari urat leher.

Yang ketiga adalah pandangan Wihdatul-wujud, Allah menurut mereka adanya di hati, sehingga orang yang berpandangan demikian karena merasa sudah menyatu dengan Allah, setiap saat bisa berdialog dengan Allah maka mereka tidak lagi Shalat, Shaum dan sebagainya karena merasa setiap saat selalu berdialog dengan Allah.

Dari ketiga pandangan tadi, masih ada memang pandangan lain bagi orang-orang yang sedang mencari untuk memperkuat aqedahnya, tapi karena salah jalan ujung-ujungnya mereka beranggapan bahwa Allah itu adanya di Qa'bah, ada juga yang mengatakan Allah itu ada pada Alif Lam Lam Haa dan seterusnya.
Dari semua yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah Allah (Tuhan) menurut pendapat manusia.
Lalu bagaimana dengan Allah menurut Allah sendiri ?
Allah menurut Allah hanya ada dalam Al-Qur'an, yaitu Objektip penjelasannya dan bukan berdasarkan pengalaman tapi berdasarkan satu Ajaran.
Allah itu adalah Arrahmaan,'al-lamal Qur'an, Khalaqal Insaan, 'al-lamahul bayaan dan akan memberikan kepastian menurut pilihan hambanya masing-masing.
Jadi untuk menjawab siapa itu Allah, maka jawaban kita adalah dengan mengajukan ayat satu surat Al-Fatihah sehingga bersifat objektif dan bukan menunjuk-nunjuk keatas seperti ada kampret dipohon mangga lalu kita bilang itu dia (sambil menunjuk dengan telunjuknya (kasian deh luu)
Kesimpulannya adalah jika mendengar atau menyebut kalimat Allah, maka pengertiannya wajib digabungkan dengan kata-kata : dengan ajaran-Nya Al-Qur'an yang isinya Nur dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul-Nya.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan
Wassalam,
Hamdjah

Kamis, 31 Juli 2008

(13) MENEGGAKKAN SISTEMATIK NUZUL SURAT

Menjadi pertanyaan mendasar, apakah study Al-Qur'an itu dimulai dengan membaca dari Al-Fatihah kemudian Al-Baqarah, Al-Imran dan seterusnya atau dimulai dari Qul-Audzu-birabbinnas, qul-Audzu birabbil-falaq, Qul-Huwallahu-Ahad dan seterusnya ?
Apakah Rasulullah dan para sahabat beliau, pada awal dakwah di Mekah, membaca Al-Qur'an seperti yang kita baca sekarang ini, yaitu dari Al-Fatihah kemudian Al-Baqarah?
Ternyata tidak, karena Al-Baqarah belum diturunkan oleh Allah ketika di Mekah, jika demikian bagaimana cara Nabi Muhammad Studi Al-Qur'an?
Asbabun-Nuzul ternyata hanya sedikit membantu tentang sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan tantangan yang dihadapi Nabi, sehingga situasi seperti itu tidak mungkin akan terjadi sekarang ini persis seperti yang dialami Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Yang masih tertinggal dalam perbendaharaan para ulama adalah susunan turunnya surat-surat, walaupun memang ada sedikit perbedaan antara beberapa surat tapi memadailah jika hal itu kita jadikan sebagai acuan untuk melakukan napak tilas Studi Rasulullah berdasarkan sistematik Nuzul Surat.
Al-Fatihah dianggap surat pertama yang lengkap yang turun kepada Rasulullah, surat Al-'Alaq memang turun pertama kali tapi tidak lengkap hanya 5 ayat, akan tetapi kita letakkan Surat Al-'alaq sebagai yang pertama dalam studi Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul-Nya.
Ada 5 surat yang turun diawal dakwah tetapi mempu menggerakkan Pendukung studi Al-Qur'an menjadi sibuk berbuat setiap malam melakukan perintah Rattil/Study Al-Qur'an.
Surat-surat itu adalah :

1. Surat Al-'Alaq
2. Surat Al-Qalam
3. Surat Al-Muzzammil
4. Surat Al-Muddatsir
5. Surat Al-Fatihah.

Ini adalah modal awal dalam rangka memahami isi Al-Qur'an secara keseluruhan.
Menjadi pertanyaan bagi kita umat Islam, sudahkah anda bisa membaca 5 surat tersebut dalam Shalat? Jika belum, mulailah sebelum ajal datang menjemput.
Jika ingin study Al-Qur'an yang benar, maka lakukanlah napak tilas study Rasulullah dengan membaca Al-Qur'an berdasarkan Sistematik Nuzul Surat.

Semoga bermanfaat,mohon maaf bila ada kekurangan
Wassalam
Hamdjah

Kamis, 05 Juni 2008

(12) KEADILAN DAN KEMISKINAN BANGSA

Jika kita berbicara tentang keadilan, dari asal kata adil, maka orang akan berpersepsi bahwa keadilan itu artinya sama rata dan tidak berat sebelah. Namun definisi tentang keadilan juga ada yang difahami sebagai keadilan itu harus dilihat kelasnya, contohnya seorang sarjana itu adalah adil jika berpenghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan SMU, dan lulusan SMU harus mendapat hasil lebih tinggi dibandingkan dengan yang lulusan SMP. Seorang anggota DPR adalah wajar mendapat gaji puluhan juta dibandingkan dengan rakyat jelata yang diwakilinya, karena ukuran keadilan yang dipakaipun berwarna pula. Begitulah definisi keadilan diartikan menurut selera manusia, sehingga jika ada orang miskin dinegeri ini, maka kesalahannya ada pada diri orang tersebut, kenapa mau jadi orang miskin, kenapa tidak mau berusaha, itu sudah taqdir dari yang Maha Kuasa.
Lambang keadilan berupa timbangan yang setimbang, ternyata hanyalah menjadi asesoris yang dipajangkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa.
Akibat pemahaman keadilan yang tidak sama, maka terjadilah pembenaran terhadap kepincangan kehidupan sosial ekonomi bangsa, ada yang kekayaannya setiap detik bertambah, tapi ada juga penyapu jalan yang harus jatuh sakit dan mati karena kelaparan. Ironis memang, begitulah kenyataan dari isi kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia capai selama puluhan tahun.
Ada sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya adalah : Jikalau anak Adam diberikan kekayaan berupa emas seluas satu gunung maka dia akan meminta gunung emas yang kedua, dan begitu seterusnya jika diberikan dua gunung emas, maka dia akan meminta gunung emas yang ketiga dan seterusnya, dan baru berakhir apabila tanah telah menyumpal mulutnya (mati).
Teladan indah yang telah diberikan oleh Rasulullah dan para sahabatnya adalah koleksi kehidupan kaljasadil wahid yang harus ditiru oleh pemimpin bangsa ini, yaitu malu kepada Allah jika melihat pimpinannya berkecukupan sedangkan rakyatnya menderita, dimana Rasulullah belum bisa tidur apabila masih ada uang ditangan beliau yang belum dibagikan kepada fakir-miskin, dan menurut isteri Nabi yaitu 'Aisyah, bahwa dapur rasulullah kadang-kadang sampai tiga bulan tidak berasap, dan kami hanya makan kurma dan minum susu hasil pemberian para sahabat beliau.
Apakah ada Pemimpin Bangsa Indonesia dimasa yang akan datang yang mau membangun istana di Syurga dan bukan menimbun harta di dunia ini, karena kata Nabi harta adalah bagaikan bangkai yang tidak ada artinya di mahkamah Ilaahi.

Semoga bermanfaat, mahon maaf bila ada kekurangan.
Wassalam
Hamdjah

Selasa, 27 Mei 2008

(11) KEBANGKITAN ISLAM QURUN KEDUA

Dari catatan sejarah dapat kita baca dalam berbagai buku, bahwa setelah Muhammad Rasulullah meninggal dunia, khalifah yang berkuasa diantaranya Khalifah Umar, Khalifah Usman dan Ali terbunuh dengan sangat-sangat mengenaskan, ditusuk, dibacok dan sebagainya.
Rupanya para kaum munafiq itu ingin menghancurkan "Kehidupan Kaljasadilwahid" menjadi kembali seperti hidup mereka sebelum Islam datang, individu atau kelompok. Persaudaraan sesama manusia bagaikan satu tubuh, dimana kalau ada yang sakit, yang lain wajib merasakan sakitnya dan berusaha mengatasi rasa sakit itu bersama-sama dianggap tidak sesuai dengan selera kaum bangsawan pada saat itu.
Teladan Rasulullah bahwa jika menjadi Penguasa atau katakanlah pegawai negeri seperti sekarang ini adalah ladang untuk mengabdikan diri menurut Ajaran Allah dan bukan untuk mencari kekayaan, rupanya tidak lagi memenuhi selera masyarakat Arab pada saat itu. Khalifatullah masih tetap sama namanya, tapi praktek mereka sudah seperti Raja-Raja dari kerajaan Rum. Kekayaan negara melimpah ruah tapi hidup ummat mejadi sengsara.
Inilah potret kehancuran Islam yag sebenarnya, dimana penganutnya merasa masih dalam kehidupan Islam, tapi praktek mereka sudah sama dengan golongan lain yang non Muslim. 
Abad demi abad berlalu, muncul mashab-mashab yang mengkleim diri paling benar, maka terjadilah golongan-golongan dalam Islam yang saling bermusuhan atau saling mengkafirkan dengan dalil-dalil mereka sendiri terhadap orang Islam lain yang bersebrangan.
Sabda Nabi : Ummatku akan terbelah menjadi 73 golongan, hanya ada satu golongan nanti yang akan tampil dan yang paling benar. Dengan serta merta semua golongan Islam menyatakan merekalah golongan yang satu itu dan merekalah yang paling benar.
Situasi dunia saat ini sudah sama posisinya seperti situasi abad ke 7, hanya keadaan sekarang lebih parah, semua penyakit sosial di zaman Nabi-nabi terdahulu telah berlaku sekarang ini.
Kebangkitan Islam qurun kedua tidak akan terjadi jika tidak ada manusia yang mau mengorbankan hidupnya dengan mengikuti langkah demi langkah Rasulullah secara prinsip, baik mengenai cara studinya, maupun pengabdian Beliau menurut Perintah Allah.
Untuk itu kita perlu melakukan napak tilas, mengikuti jejak cara studi Rasulullah yang diajarkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan,
Wassalam
Hamdjah

Rabu, 21 Mei 2008

(10) LATAR BELAKANG TURUNNYA AL-QUR'AN

Muhammad Rasulullah adalah Penguasa dua qurun, dimana dalam sabdanya beliau mengatakan : "Seindah-indah qurun adalah qurun-ku dan satu qurun lagi menjelang akhir zaman."
Sebelum Rasulullah diangkat dan berdakwah di abad 7, maka situasi dunia pada saat itu sudah berada dalam keadaan ditepi jurang neraka. Dua kekuatan besar saling berhadapan untuk menguasai dan merebut supermasi kekuasaan dunia antara Romawi Barat dengan Parsia Baru.
Romawi Barat memperjuangkan sistem hidup Individualisme yaitu liberalisme dimana setiap orang bebas mengatur dirinya sendiri, bebas melakukan apa saja untuk hidupnya, tetapi harus tunduk kepada kekuasaan tunggal yaitu Kerajaan yang berkuasa pada saat itu. Raja adalah undang-undang.
Apa kata Raja berlaku sebagai Undang-undang. Pandangan tentang sistem hidup Individualisme ini adalah hasil pengamatan manusia terhadap alam jagad raya, dilihatnya bahwa semua benda-benda angkasa beredar sendiri-sendiri, tidak ada tabrakan antara bulan dengan bumi atau matahari, maka disimpulkanlah bahwa hidup harus menurut hukum alam basar (macro atomisme). Namun semua yang bergerak itu harus tunduk pada matahari (sebagai panguasa tertinggi) Falsapah tentang Individualisme ini melahirkan satu sistem sosial, seseorang tidak perduli dengan orang lainnya dalam masyarakat.
Agama adalah hak individu seseorang, tidak perlu ada nasehat dari orang lain, mau shalat kek, mau mabuk kek itu hak saya ....katanya.
Lawan dari Romawi Barat adalah Persia Baru dengan pandangan hidup yang kebalikan dari Macro atomisme yaitu Micro atomisme, yaitu Kolektivisme. Falsafah tentang Kolektivisme ini adalah hasil pengamatan terhadap tubuh manusia (jasadiah), dimana disimpulkan bahwa untuk mengatur sistem hidup yang benar harus mencontoh tubuh manusia. Menurut pengamatan mereka, bahwa sekalipun tubuh manusia itu terdiri dari berbagai organ tubuh seperti tangan, kaki, mata, mulut hidung, kuping dan lain sebagainya, namun dalam kenyataannya semua organ tubuh itu tunduk pada organ yang menentukan yaitu otak sebagai pusat pemerintahan.
Berdasar pengamatan itulah sistem hidup harus ditegakkan, tidak ada demokrasi, semua harus menurut klas yang berkuasa. Agama tidak ada tempat dalam sistem hidup kolektivisme.
Dua kekuatan raksasa itu sudah siap saling menghancurkan, manusia sudah tidak mempunyai pegangan hidup yang pasti, Kitab Taurat dan Injil yang merupakan pegangan agama Yahudi dan Nashrani sudah banyak yang dirubah oleh manusia saat itu. Hukum Allah sudah tidak berlaku lagi karena manusia cenderung memutar balikkan hukum Allah, jika ada yang mencuri dikalangan rakyat jelata hukumnya sangat berat, tapi jika yang mencuri itu adalah kaum bangsawan maka dibebaskan.
Dua kekuasan raksasa itu sudah berhadapan untuk berperang membela kepentingan ekonomi mereka dengan sekutu-sekutunya.
Pada saat itulah Rasulullah dianggkat dan Al-Qur'an diturunkan sebagai obat untuk mengobati peradaban yang sedang sakit. Dan dengan tegas dalam surat Rum Allah berfirman, bahwa yang pertama sekali dalam perang itu Romawi akan kalah, kemudian Romawi akan menang, beberapa tahun kemudian Islam akan menang. Firman Allah itu terbukti dan akhirnya Muhammad Rasululah, seorang anak yatim piatu, dengan Al-Qur'an tampil memukau dunia dengan memenangkan sistem hidup Kaljadilwahid.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan.
Wassalam,
Hamdjah

Rabu, 14 Mei 2008

(9) MISI PERJUANGAN RASULULLAH

Visi kebangkitan Nabi Muhammad adalah "Basyiiran wa Naziiraa" yaitu sesuai dengan firman Allah : "Kami tidak mengutus anda (Muhammad) kecuali untuk mengujudkan satu kegembiraan hidup di Dunia dan di Akhirat nanti serta memberi peringatan kepada manusia akan kehidupan laknatullah yang akan mengujudkan sengsara di Dunia dan azab di akhirat nanti"
Disini Visi Rasulullah bukan dibuat oleh Rasulullah sendiri akan tetapi diajarkan oleh Allah, sehingga sifatnya adalah objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat subjektif.
Pertanyaan selanjutnya adalah : Apa Misi perjuangan Rasulullah?
Dalam Agama Islam di Indonesia, Misi perjuangan Ummat Islam adalah : Tauhid, Fiqih, Akhlaq dan Tasyauf. Dengan Misi tersebut ummat Islam terus bertahan dalam segala zaman, datang Belanda ke Indonesia, maka Agama Islam mengambil wilayah MORAL, sehingga Penjajah Balanda seenaknya menindas Rakyat Indonesia, Islam hanya sebagai sumber inspirasi.
Begitu juga ketika datang Jepang Islam terus bertahan sampai akhirnya kemerdekaan didapat, Agama Islam semakin jelas ruang lingkupnya yaitu masalah Kepercayaan/Keyakinan semata.
Berbeda dengan Agama Islam di Indonesia, maka Misi perjuangan Rasulullah untuk mengujudkan Dinul Islam secara sempurna telah diajarkan oleh Jibril mencakup 4 aspek kehidupan yaitu :
1. Pembangunan Iman dengan Ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-Nya
2. Penataan Islam sebagai satu-satunya organisasi Mukmin/Muslim
3. Menetapkan Ihsan sebagai tujuan hidup Mukmin Muslim
4. Mengatur jalannya kehidupan dengan Sa'ah satu management.

Inilah makna dari pertanyaan Jibril kepada Rasulullah yaitu : Maa huwal Iman? Maa huwal Islam, Maa huwal Ihsan? dan Matas-Sa'ah?
Sudahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri apa itu Iman? Apa itu Islam? Apa itu Ihsan? dan Kapan datangnya Sa'ah? dan sudahkah kita memahami jawaban dari Rasulullah dan bukan membuat jawaban sendiri.
Misalnya jika anda bertanya kepada sahabat atau saudara anda : Apa artinya Islam? Dia akan menjawab Islam itu ialah menyerahkan seluruh hidup ini kepada Allah. Jawaban tersebut sekalipun mendekati kebenaran menurut logika tetapi sudah melenceng dari konsep Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul-Nya. Jawaban dari Rasullah itulah yang harus menjadi jawaban kita, karena jawaban dari sahabat/saudara anda tersebut hanyalah permainan kata dan tidak mengikat dengan Syahadah, Shalat. Shaum, Zakat, Haj dan sebagainya.
Inilah perbedaan Misi Dinul Islam dengan Misi Agama Islam, perlu pengkajian ulang sehingga Dinul Islam bagaikan Laki-laki Perkasa yang selalu dapat menolong kaum sengsara, sedangkan Agama Islam hanyalah bagaikan Gadis pingitan yang mengahbiskan banyak uang tetapi tidak tepat sasaran.
Untuk abad ke 21 ini, problem yang akan dihadapi oleh ummat manusia ialah, sebentar lagi persediaan minyak bumi akan habis, apa jawaban Islam dalam persoalan ini...? Terima nasib..?
Dunia masih belum kiamat besar, tetapi dunia akan memasuki kiamat peradaban.
Teknologi akan memasuki puncaknya kemudian akan pudar dan terjadi revolusi sosial, mau kemana bangsa Indonesia khususnya ummat Islam?
Jawaban satu-satunya hanyalah Kembali kepada Ajaran Allah Al-Qur'an, suka atau tidak sukanya manusia, semua akan kembali bersimpuh dan mengatakan :Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya, dan bukan basa-basi.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan.
Wassalam,
Hamdjah

Rabu, 07 Mei 2008

(8) VISI KEBANGKITAN MUHAMMAD RASULULLAH

Rasulullah bersabda :"Islam itu awalnya asing bagi manusia, kemudian di akhir zaman nanti Islam akan kembali asing". Apa perbedaan menonjol tentang pengertian Islam sebagai agama dan Islam sebagai Ad-Diin? Ad-Diin itu bukan agama tetapi Tata tertib dalam kehidupan. Didalam Diinul Islam ada tata kehidupan pribadi, tata kehidupan rumah tangga, tata kehidupan bermasyarakat, tata negara, tata hukum pidana/perdata, tata ekonomi, tata politik, tata sosial dalam masyarakat, tata kehidupan Internasional, sehingga lebih luas dari pengertian agama seperti sekarang ini.. Agama hanyalah sebuah kepercayaan, sehingga wilayahnya hanya keyakinan pribadi seseorang. Nabi bersabda : "Saya tidak diutus kemuka bumi kecuali untuk menyempurnakan akhlak manusia". Akhlak dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan "sopan santun" atau "budi pekerti". Padahal kita menemukan padanan kata dalam bahasa Arab, bahwa Akhlaq, Khaliq, Makhluq berasal dari akar kata yang sama, Khaliq itu adalah Pencipta, Mukhluq adalah yang dicipta/ciptaan dan akhlaq itu artinya "wamaa baina humaa" sama dengan kebudayaan/peradaban manusia. Ketika ditanya kepada Isteri Nabi 'Aisyah, bagaimana akhlaq dari Nabi Muhammad, maka dijawab bahwa "Akhlak Nabi Muhammad adalah Al-Qur'an".
Visi Rasulullah ke dunia ini adalah, : Untuk menyerukan manusia agar mengatur tata-cara hidup dalam berbagai segi kehidupan dengan Al-Qur'an menurut Contoh Rasul-Nya, maka manusia akan selamat, dan sekaligus memberi peringatan akan azab Allah yang siap ditimpakan kepada Bangsa manapun yang angkuh dan tidak mau peduli dengan Ajaran Allah itu yaitu Al-Qur'an.
Sabda Nabi yang terkenal adalah : "Apabila ada yang lapar disamping yang kenyang, maka tidak ada lagi Islam di negeri itu"
Banyak kejadian orang bunuh diri di negeri ini karena kemiskinan, kita bertanya apakah masih ada Islam di negeri ini? Allah berfirman dalam Al-Qur'an : RUBAMAA YAWADDULLAZIINA KAFARUU LAU KANUU MUSLIMIIN" yang artinya adalah : "Kadang-kadang orang Kafir itu merasa kalau mereka itulah orang Islam"?
Kata Nabi Muhammad : "Aku ini ibarat seorang yang mambangun rumah yang belum sempurna oleh Nabi-nabi sebelumku, maka aku ibarat sebuah batu bata terakhir untuk menyempurnakan bangunan itu".
Konsepsi Islam sudah sempurna, yang mau hidup dengan Islam adalah kita Ummat Islam ini, kapan Kita punya Khalifatullah yang akan memimpin ummat mencapai kemenangan hidup di Dunia ini dan di Akhirat nanti.
Kita perlu koreksi diri, bahwa untuk majadi orang Islam (Muslim) tidak cukup hanya dengan KTP semata, tapi harus peduli dengan masyarakat manusia dimanapun ia berada.
Untuk itu kita harus selalu belajar tentang Al-Qur'an dan Sunnah serta semua Ilmu pengetahuan yang ada agar kita bisa membuat perbandingan yang objektif, benarkah kata Alah bahwa Al-Qur'an mempunyai nilai lebih dari semua Ilmu Pengatahuan yang ada di muka bumi ini.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan,
Wassalam,
Hamdjah

(Jika anda ingin memberi komentar, baik terhadap materi wawasan-wawasanku maupun comentar atas comentar yang telah ada, dipersilahkan...asal sopan dan punya makna dan tidak asal, karena setiap niat, ucapan maupun perbuatan  akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah nanti)

Rabu, 30 April 2008

(7) ALQUR'AN SUMBER SEGALA ILMU PENGATAHUAN

KEBENARAN KERASULAN MUHAMMAD SAW

Dewasa ini banyak orang yang suka mengaku Nabi dan katanya menerima wahyu, sebenarnya di zaman Rasulullahpun telah banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi. Ada juga yang mengaku Nabi saja, tetapi Kitab Sucinya Al-Qur'an dan syareatnyapun diambil dari Nabi Muhammad SAW.
Disini kita tidak membicarakan nabi-nabi palsu tersebut, sorotan utama kita adalah bahwa ketika Nabi Muhammad mendeklarasikan kenabianya kepada masyarakat Quraisy, justru beliau mendapat tantangan yang sangat berat sekali.
Itu masa lalu, tetapi pertanyaannya tetap sama, benarkah Muhammad SAW itu seorang Rasul dan Nabi yang terakhir ?

Bagi seorang yang baru ingin tau tentang Islam, maka pertanyaan apakah benar Muhammad itu seorang Nabi adalah wajar saja, apalagi bila berasal dari agama lain.
Untuk menjawab hal kenabian Muhammad SAW, dapat dijawab dengan dua cara :
Yang pertama jawaban tanpa alasan ilmiyah hanya berdasarkan pengalaman, yaitu : Apakah anda yakin jika anda adalah anak dari bapak dan Ibu anda sekarang? Bisa saja anda ditipu atau anda adalah anak angkat?
Tentunya jawaban mereka adalah bahwa bukti akte kelahiran dan keterangan dari orang lain dapat dijadikan bukti di Pengadilan bahwa saya adalah anak dari orangtua saya. Sebegitu yakinkah saudara terhadap kertas akte kelahiran tersebut ? Jawabannya : Tentu, karena hanya itulah alat bukti yang bisa didapat.
Begitu juga Nabi Muhammad adalah seorang Rasul dan Nabi yang terakhir kita yakini karena ada keterangan baik lisan maupun tulisan-tulisan yang kita baca dalam buku-buku agama Islam dan buku-buku sejarah, maka kita menerima itu sebagai satu keyakinan.
Yang kedua adalah jawaban dari Allah langsung dalam membela kenabian Muhammad Rasulullah SAW..
Jika kalian manusia masih ragu tentang wahyu yang dibawa oleh Muhammad, silahkan kalian buat sebuah buku yang nilainya sama dengan Al-Qur'an itu, untuk itu kumpulkan semua ahli pikir disegala zaman, kalian tidak akan mampu. Atau cukup buat sepuluh surat saja yang sama dengan Al-Qur'an, kalian pasti tidak akan sanggup, kecuali dongengan nenek moyang kalian.
Terkadang aneh juga jikalau ada orang yang mengatakan, bahwa Al-Qur'an ini isinya non sitematik, non methodis, non analitis dan non objective seperti karya ilmiyahnya....kasian deh luh.
Allah telah menyusun bahwa AlFatiah si 7 ayat itu adalah Pandangan umum dari Al-Quran, surat-surat panjang adalah perinciannya, dan surat-surat pendek adalah kesimpulannya Al-Quran, sungguh satu karya Ilmiyah yang menjadi sumber semua Ilmu Pengetahuan sekarang.
Muhammad yang semula dikatakan gila oleh mereka-mereka yang kufur, dibela oleh Allah bahwa nanti kalian akan liat siapa yang sebanar-benarnya gila?
Isi Al-Qur'an mencakup masa lalu, sekarang dan apa yang terjadi dimasa yang akan datang, oleh karena itu jika Bangsa Indonesia ingin memenangkan pertarungan kebudayaan dimasa yang akan datang, kuasailah Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan.
Wassalam,
Hamdjah


Kamis, 24 April 2008

(6) REFORMASI PANDANGAN HIDUP

WAHYU PERTAMA ADALAH REFORMASI PANDANGAN HIDUP

Lima ayat surat Al-'Alaq sebagai wahyu yang pertama mengandung pendidikan dan perubahan pandangan hidup manusia bagi yang mau.Pada wahyu pertama ada 2 perintah IQRA', yang pertama berisi 2 ayat dan yang kedua 3 ayat.

Yang pertama :

Sudah menjadi kebiasaan manusia jika melihat sesuatu, maka si manusia itu bertindak sebagai subjek dan alam sebagai objek. Akibatnya kesimpulan yang dibuatpun bermacam-macam, maka pandangan manusia itu dianggap relatif, tergantung siapa yang bicara.
"Bacalah (Al-Qur'an) dengan perintah Tuhanmu yang telah mencipta segala". Ini adalah konsepsi Ilmu secara macro, dimana Allah belum menyebut objek ciptaan-Nya. Mampukah kita melihat semua yang terlihat maupun yang tidak terlihat sebagai ciptaan Allah dan bukan berdiri sendiri ? Subhaanallah! Semesta ini bergerak menurut Pencipta Yang Maha Agung.
"Dia Yang telah mencipta manusia dari segumpal darah"  Ini adalah pandangan secara micro, baik yang macro maupun yang micro semuanya adalah ciptaan Allah. Jadi Perintah membaca yang pertama adalah membaca (Al-Qur'an) tentang Pasti Alam, jangan bersudut Subjektif nanti kesimpulannya ngaur.

Yang kedua :

"Perintah membaca yang kedua adalah membaca terhadap Peradaban/Kebudayaan manusia, dimana hanya Peradaban/Kebudayaan yang diajarkan Allah sajalah yang memiliki nilai kemuliaan.
Dia Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan qalam-Nya, dan segala sesuatu yang manusia ketahui adalah hasil ajaran Tuhan malalui akalnya".
Dari manakah datangnya pengertian itu? Seseorang dengan akalnya memperhatikan sesuatu, maka lama-kelamaan pengalaman mengajarkan kepadanya sesuatu, maka mereka mengatakan Pengalaman adalah Guru yang paling baik. Siapa yang menciptakan pengalaman manusia lewat akalnya? Disini Allah mereformasikan dalam diri Rasul-Nya dan kita umat manusia, bahwa pengalaman itu adalah pelajaran dan bukan guru, yang Mengajar manusia adalah Allah, Tuhan manusia, suka atau tidak sukanya manusia.

Kesimpulan :
Seharusnya kita mereformasi diri kita, agar selalu berpandangan dengan Ajaran Allah (Al-Qur'an) baik terhadap pasti alam maupun budaya manusia.
5 Ayat surat Al-'Alaq adalah konsep reformasi diri manusia dari gelap menuju terang.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kesalahan,
Wassalam,
Hamdjah


Kamis, 17 April 2008

(5) AL-QUR'AN MEMBAWA PEROBAHAN

 AL-QUR'AN MENURUT SUNNAH RASUL


Dalam catatan sejarah, pada bulan Ramadhan, datanglah Malaikat Jibril kepada Muhammad di Gua Hira kemudian memerintahkan Muhammad dengan kata-kata : I Q R A'
yang berarti "Bacalah". Muhammad pada waktu itu mejawab "Ma anaa biqaari" yang artinya " Saya tidak bisa membaca"
Malaikat Jibril kemudian memeluk Muhammad, yang dalam catatan sejarah dikatakan sampai berkeringat, kemudian dilepas, dan diulangi perintah membaca sampai 3 kali tetapi Muhammad tetap menjawab : Bahwa beliau tidak bisa membaca, maka 3 kali pula Jibril memeluk Muhammad sampai berkeringat.

Apa yang salah disini, rupanya jawaban "saya tidak bisa membaca" itu adalah bersifat Subjektif. Setelah Muhammad mengikuti bacaan surat 'Alaq 5 ayat, maka Jibril sebelum berpisah mengatakan "Anda adalah Rasulullah", maka mulai saat itu Muhammad adalah Rasul Allah yang memberi contoh bagaimana berbicara dan berbuat sebagai seorang Muslim.
Apa perubahan yang terjadi pada diri Muhammad ? Beliau tidak lagi berbicara kecuali mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah, dan kalau tidak/belum ada perintah maka beliau diam.

Sebagai seorang Muslim, maka cara yang paling baik adalah jika membaca Al-Qur'an hendaknya Menurut Sunnah/Contoh Rasul, dan tidak semaunya kita sendiri. Yang namanya mengikuti tentunya bisa saja salah, tetapi kita sudah mempunyai prinsip, bahwa : Setiap persoalan itu harus dijawab dengan Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul-Nya, dan bukan bersifat Subjektif.
Kita hanya mempunyai ciri khas diri sendiri dalam hal-hal tehnis, tetapi kita berusaha mengikuti prinsip-prinsip hdup dari Nabi Muhammad S.A.W. baik dalam berbicara, berda'wah maupun berbuat.
Oleh karena itu maka, mau makan lihatlah Rasul bagaimana prinsip makan yang diajarkan, mau marah, lihat Rasul kalau marah beliau diam, mau bisnis, ingat jangan menipu karena akan dimintakan pertanggunan jawabnya kelak, walaupun hanya satu biji kurma.
Semoga kita dan keluarga, selalu mengikuti Ajaran Allah yaitu Al-Qur'an menurut Sunnah RasulNya, yang akan membimbing kita keluar dari kesesatan menuju kebanaran. Amiin.

Semoga bermanfaat, lebih kurang mohon maaf,
Wassalam,
Hamdjah.

Senin, 14 April 2008

(4) AL-QURAN DITURUNKAN UNTUK SELURUH MANUSIA

AL-QUR'AN PETUNJUK HIDUP MANUSIA

Ada perbedaan prinsip antara Al-Qur'an dengan Kitab Al-Qur'an. Yang dimaksud dengan Kitab Al-Qur'an adalah susunan sebuah Kitab/Buku yang berisi 114 surat dan sekarang kita mengenalnya sebagai Al-Qur'an.
Pada hal yang dimaksud dengan Al-Qur'an adalah setiap ayat yang diucapkan tanpa menyebut asal suratpun disebut Al-Quran. Misalnya kita menyebut "Al-hamdulilaahi Rabbil 'aalamiin" maka kita sudah membaca Al-Qur-an dan bukan membaca Kitab Al-Qur'an.
Oleh karena Rasulullah dalam wasiat terakhirnya kepada ummat adalah agar kita berpegang teguh kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, maka tema ini kami angkat untuk memperluas wawasan kita.

Jika kita pergi ke Toko Buku yang menjual Kitab Al-Qur'an, maka disana ada peringatan agar "Laa yamassuhuu illal-Muthahharuun" yang diterjemahkan menjadi "Jangan menyentuh Kitab Al-Quran, kecuali anda dalam keadaan suci"
Peringatan ini memang baik, tetapi rasanya sebagai orang yang ingin tahu : Apa benar maksudnya itu begitu?

Disini perlu kita ungkapkan, bahwa ketika ayat tersebut turun, situasinya adalah  Al-Qur'an belum lengkap turunnya dan belum dicetak seperti sekarang ini.
Dalam catatan sejarah Al-Qur'an masih ditulis diatas kulit unta, diatas pelepah korma dan sebagainya. Selain itu sebenarnya arti dari ayat itu lebih dalam lagi jika kita kaji lebih jauh menjadi berarti :
"Al-Qur-an ini tidak akan menyentuh hati manusia kecuali bagi orang-orang bersih (motivasinya)"
Kita memang sebaiknya berwudhu lebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an akan tetapi perlu disadari bahwa motivasi membaca Al-Qur'an itu yang perlu diluruskan.

Ada beberapa motivasi orang membaca Al-Qur'an :

1. Memahami isi Al-Qur'an dan mematuhi peritah Allah dan menjauhkan larangan Allah dalam Al-Qur'an.(Golongan Mu'min)
2. Memahami isi Al-Qur'an kemudian mengambil sikap menantang isi Al-Qur'an. (Golongan Kufur)
3.Mamahami isi Al-Qur'an kemudian memutar balikkan isi Al-Qur'an sesuai seleranya (golongan munafiq)
4. Membaca Al-Qur'an tanpa memahami isi Al-Qur'an (Golongan Pencari fahala)
5. Masa bodo dengan Al-Qur'an (Islam abangan kata orang)
6. Mmemahami isi Al-Qur'an kemudian Pikir-pikir dahulu akan akibatnya?
dan lain sebagainya termasuk baca Al-Qur'an untuk motiv-motiv ekonomi.

Dimanakah kita berada? semoga kita berada dalam golongan Mu'min dan bukan golongan Kufur atau golongan munafiq.
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian,

Wassalam
Hamdjah





Jumat, 11 April 2008

(3) CARA BERPIKIR DALAM ISLAM

BERPIKIR MANUSIA

Pada awalnya, sejak Nabi Adam dan Hawa telah diciptakan,maka Allah telah mengajarkan kepada Nabi Adam dengan satu Ilmu yang disebut "Al-Asma-a kullahaa" yang menyangkut semua prinsip hidup yang sama dengan yang telah disempurnakan kepada Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi karena Iblis sebagai machluk Allah yang membangkang perintah Allah agar sujud dan tunduk kepada Adam, dia tidak mau maka sejak itu manusia telah mempunyai musuh abadi, yaitu syethan.
Syethan telah mendapat izin Allah untuk berbuat apa saja dalam rangka menggusur manusia kedalam kehidupan laknatullah.
Salah satu cara syethan menggusur manusia adalah dengan jalan merobah pola pikir manusia dari hidup mengabdi menurut Allah menjadi hidup mandiri dengan pikirannya sendiri.
Ingat saudara, hidup di dunia sekarang ini berarti kita sedang berperang, kita sedang berjihad melawan syethan, yang telah menguasai hawa-nafsu manusia. Pantaskah dalam berperang, manusia itu lalai dalam menghadapi musuh? Kita akan ditikam dari segala penjuru dan kita pasti akan dikalahkan, kecuali orang yang selalu sadar baik dikala berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring.
Ada yang berpikir bahwa manusia itu adalah subjek dalam peradaban ini, sehingga semua yang lain menjadi objek semata. Itulah sebabnya karena semua manusia adalah Subjek dan semua manusia itu juga adalah Objek, maka berlaku hukum rimba siapa kuat dia kuasa, siapa kaya dia berjaya.
Oleh karena itu saudara, kembalilah kepada Ajaran Tuhanmu, jadilah abdi Allah yang setia dan jangan menjadi abdi syetan.
Ingat saudara, Allah yang telah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia selalu mengawasi kita agar kita berpikir menurut yang diajarkanNya.
Semoga Alah selalu melindungi kita sekalian.

Wassalam,
Hamdjah