Rabu, 14 Mei 2008

(9) MISI PERJUANGAN RASULULLAH

Visi kebangkitan Nabi Muhammad adalah "Basyiiran wa Naziiraa" yaitu sesuai dengan firman Allah : "Kami tidak mengutus anda (Muhammad) kecuali untuk mengujudkan satu kegembiraan hidup di Dunia dan di Akhirat nanti serta memberi peringatan kepada manusia akan kehidupan laknatullah yang akan mengujudkan sengsara di Dunia dan azab di akhirat nanti"
Disini Visi Rasulullah bukan dibuat oleh Rasulullah sendiri akan tetapi diajarkan oleh Allah, sehingga sifatnya adalah objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat subjektif.
Pertanyaan selanjutnya adalah : Apa Misi perjuangan Rasulullah?
Dalam Agama Islam di Indonesia, Misi perjuangan Ummat Islam adalah : Tauhid, Fiqih, Akhlaq dan Tasyauf. Dengan Misi tersebut ummat Islam terus bertahan dalam segala zaman, datang Belanda ke Indonesia, maka Agama Islam mengambil wilayah MORAL, sehingga Penjajah Balanda seenaknya menindas Rakyat Indonesia, Islam hanya sebagai sumber inspirasi.
Begitu juga ketika datang Jepang Islam terus bertahan sampai akhirnya kemerdekaan didapat, Agama Islam semakin jelas ruang lingkupnya yaitu masalah Kepercayaan/Keyakinan semata.
Berbeda dengan Agama Islam di Indonesia, maka Misi perjuangan Rasulullah untuk mengujudkan Dinul Islam secara sempurna telah diajarkan oleh Jibril mencakup 4 aspek kehidupan yaitu :
1. Pembangunan Iman dengan Ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-Nya
2. Penataan Islam sebagai satu-satunya organisasi Mukmin/Muslim
3. Menetapkan Ihsan sebagai tujuan hidup Mukmin Muslim
4. Mengatur jalannya kehidupan dengan Sa'ah satu management.

Inilah makna dari pertanyaan Jibril kepada Rasulullah yaitu : Maa huwal Iman? Maa huwal Islam, Maa huwal Ihsan? dan Matas-Sa'ah?
Sudahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri apa itu Iman? Apa itu Islam? Apa itu Ihsan? dan Kapan datangnya Sa'ah? dan sudahkah kita memahami jawaban dari Rasulullah dan bukan membuat jawaban sendiri.
Misalnya jika anda bertanya kepada sahabat atau saudara anda : Apa artinya Islam? Dia akan menjawab Islam itu ialah menyerahkan seluruh hidup ini kepada Allah. Jawaban tersebut sekalipun mendekati kebenaran menurut logika tetapi sudah melenceng dari konsep Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul-Nya. Jawaban dari Rasullah itulah yang harus menjadi jawaban kita, karena jawaban dari sahabat/saudara anda tersebut hanyalah permainan kata dan tidak mengikat dengan Syahadah, Shalat. Shaum, Zakat, Haj dan sebagainya.
Inilah perbedaan Misi Dinul Islam dengan Misi Agama Islam, perlu pengkajian ulang sehingga Dinul Islam bagaikan Laki-laki Perkasa yang selalu dapat menolong kaum sengsara, sedangkan Agama Islam hanyalah bagaikan Gadis pingitan yang mengahbiskan banyak uang tetapi tidak tepat sasaran.
Untuk abad ke 21 ini, problem yang akan dihadapi oleh ummat manusia ialah, sebentar lagi persediaan minyak bumi akan habis, apa jawaban Islam dalam persoalan ini...? Terima nasib..?
Dunia masih belum kiamat besar, tetapi dunia akan memasuki kiamat peradaban.
Teknologi akan memasuki puncaknya kemudian akan pudar dan terjadi revolusi sosial, mau kemana bangsa Indonesia khususnya ummat Islam?
Jawaban satu-satunya hanyalah Kembali kepada Ajaran Allah Al-Qur'an, suka atau tidak sukanya manusia, semua akan kembali bersimpuh dan mengatakan :Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya, dan bukan basa-basi.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan.
Wassalam,
Hamdjah

Tidak ada komentar: